Видео

Nggak kok, santai, semuanya belajar bareng-bareng dari awal

Bisa cek persyaratannya di web SBMPTN atau UM UGM ya

Halo Susi, bisa di cek disini ya: sidata-ptn.ltmpt.ac.id/ptn_sb.php?ptn=361&prodi=3611074&jenis=0

Halo Meidina, bisa cek disini ya: sidata-ptn.ltmpt.ac.id/ptn_sb.php?ptn=361&prodi=3611074&jenis=0

Halo Meidina, bisa cek disini ya: sidata-ptn.ltmpt.ac.id/ptn_sb.php?ptn=361&prodi=3611074&jenis=0

terimakasih kakk,doain aku ya kak bisa lulus di keperawatan ugm 🙏

Halo Chanyeol (wkwk aku bingung harus panggil apa, kaget baru kali ini dikomen personil EXO)! Kalau boleh tahu, memangnya minus berapa? Aku kurang tahu batasannya berapa, dan kalau minus diatas 5 itu tingkat keparahan penglihatannya kayak gimana, tapi sekedar sharing aja kalau minusku juga tinggi kok. Aku minus 4,5 yang kanan dan minus 5 yang kiri. Selama praktikum aku masih bisa ngikutin sih, lagipula sehari-hari juga sudah terbantu dengan pakai kacamata. Praktikum yang melibatkan penglihatan sejauh ini gak ada yang mewajibkan kita untuk lepas kacamata. Kalaupun ada, paling cuma pas lihat jaringan di mikroskop aja, dan itu jarang. Pun kalau aku masih bisa lihat objek yang dimikroskopnya. Yang jadi perhatian mungkin besok pas kamu lulus, barangkali kamu mau daftar jadi bagian TNI/POLRI, nah itu mereka bakal mempertimbangkan kualitas kesehatan mata setahuku. Jadi otomatis lapangan pekerjaan juga berkurang. Tapi kalau emang niatnya gak mau masuk TNI/POLRI, ya gak masalah.

@@rasyidhw7413 terimakasih banyak kak, doakan keterima di UGM tahun ini ya kak🙏

Aamiin, ditunggu ya, selamat berjuang!

Halo Nurrohmah Wati, untuk masuk keperawatan UGM tidak ada pengaruh ya, karena jalur masuknya berdasarkan SNMPTN, SBMPTN/UTBK, dan UTUL. Jalur-jalur tersebut tidak mensyaratkan tinggi badan saat proses pendaftaran.

@@rasyidhw7413 Terimakasih Ka atas infonya 🙏🏻...

Halo Meilina, bisa cek disini ya: sidata-ptn.ltmpt.ac.id/ptn_sb.php?ptn=361&prodi=3611074&jenis=0

Tiongkok?

Bahasa Inggris, tapi kalau cari, ada yang terjemahan juga kok

Halo Yutosan, beli sendiri ya. Tapi kalau mau pinjam juga bisa, di perpustakaan fakultas juga menyediakan

Bervariasi, tergantung merk dan belinya dimana hehe

Halo Fina, untuk saat ini tidak ada ya

Kalau d4 ada tidak ka?

@@rasyidhw7413 ada S1 kah?

@@wilhelmapuspa9905 adaa, s1 ada

@@orlinzydindap1145 setau ku di ugm cuma ada S1 and ners

Halo Nila, maaf baru balas ya, terkait peluang masuk, secara realnya bisa lihat perhitungan angkanya di web ini ya: sidata-ptn.ltmpt.ac.id/ptn_sb.php?ptn=361&prodi=3611074&jenis=0 . Tinggal hitung aja daya tampung dibagi jumlah peminat. Tapi kalau secara kualitas, peluangnya juga tergantung gimana kita berusaha, kalau kita semangat, terus berusaha, dan disertai doa, pasti gak ada yang gak mungkin. Jadi jangan minder dulu ya. Semangat!

Kak share nilai utbk min. maks nya kalau ada🙏

Nggak kok, gak semua buku blok pakai bahasa inggris. Kalau di tahunku dulu, yang bahasa inggris cuma blok 1.2. Semangat! Suka nggak suka, tetep perlu belajar bahasa inggris. Soalnya kita juga seringnya ada tugas analisis jurnal. Hampir semua jurnal pakainya bahasa inggris. Jadi harus bisa paham isinya dan dianalisis. Aku dulu juga gak begitu jago bahasa inggris kok. Tapi karena sering terpapar lewat film, jurnal, exchange, ngobrol sama mahasiswa pertukaran yg ada disini, dsb. alhamdulillah bisa jauh lebih berkembang.

@@soniaoktavia3376 Halo Sonia, kalau untuk nilai UTBK minimal dan maksimalnya, maaf aku kurang bisa memastikan ya. Soalnya setahuku memang gak ada publikasi resmi untuk itu. Misal Sonia aktif di Twitter, mungkin bisa coba scroll testimoninya temen" yg lolos UTBK 2020 di @sbmptnfess. Seingatku kemarin mereka sempat share itu. Aku barusan bantu scroll, malah nemunya ini, semoga membantu: twitter.com/infomasukPTN/status/1294461826512506882?s=19

@@rasyidhw7413 terimakasih banyak kak infonya sangat bermanfaat pastinya,semoga sukses channel yt nya kak,,

Punya, tapi lagi deact. LINE juga boleh, rasyidhw

Rasyid HW ok sip makasih mas

@@rasyidhw7413 kak boleh izin pc line nya?

Halo Shelvy, bisa coba cek disini ya. Silakan dibaca untuk persyaratan SMTA nya: sidata-ptn.ltmpt.ac.id/ptn_sb.php?ptn=361&prodi=3611074&jenis=0

Sama kita, btw aku dari smk

Selamat kak,btw skor utbk nya berapa kak?

Selamat kak, Skor UTBK kakak brp ya klo boleh tau?

@@soniaoktavia3376 @Alya Inka Rata-rata 600-an..

Wkwk Mifta PSIK 2020? Semangat ya kuliah online nya. Kakak juga lagi struggle nih, profesi ners secara online

Halo Kak Aditiyani, maaf kalau tips untuk lolos magister saya masih belum bisa share infonya hehe. Mungkin kapan kapan nggih kalau sudah berkompeten dibidang itu

Nggih kak. 😊

Halo Alya, bisa coba cek disini ya. Silakan dibaca untuk persyaratan SMTA nya: sidata-ptn.ltmpt.ac.id/ptn_sb.php?ptn=361&prodi=3611074&jenis=0

Makasih ya ka😁

Wah maaf Kak, kalau itu saya kurang tahu :( Iya, dulu sepengetahuan saya memang keperawatan UGM menerima mahasiswa konversi. Itu berhubungan juga sama sejarahnya. Kalau tidak salah dulu ada istilah PSIK Program A untuk yg lanjutan SMA dan Program B untuk yang ekstensi. Nah saya kurang tahu alasannya seperti apa. Bisa jadi, untuk merampingkan birokrasi dan tata kelola institusi, meningkatkan akreditasi, menjamin keseragaman kualitas lulusan, dsb. Tapi saya kurang tahu pastinya, mengingat sekarang kalau saya lihat, semakin banyak institusi yang mulai berbenah demikian. Semangat Kak untuk lanjut S1 + Ners nya! Mungkin bisa dicoba ke institusi lain. Setahu saya masih banyak institusi swasta yang membuka program ekstensi

Halo Widia, kalau setahu kakak, belum bisa ya. Untuk bisa bekerja sebagai ners, ya membutuhkan gelar ners. Jadi perlu menyelesaikan tahap pendidikan profesi ners dulu. Ketika sudah punya ijazah S.Kep, setahuku sebenarnya sudah bisa bekerja, tapi bukan di ranah klinis. Entah itu bekerja di pekerjaan yang menerima S1 semua jurusan, mengajar, entrepreneur, dsb. Jadi alangkah baiknya setelah lulus S.Kep, lanjut ambil Ners, supaya lapangan pekerjaan juga jadi lebih luas dan ilmu yang kita dapatkan bisa lebih nyata diterapkan.

@@rasyidhw7413 kalau melanjutkan ners itu ada biaya tambahannya tidak kak? Kalau ada apa sama seperti S.Kep?

@@-NurAissyahRasiwardani Halo Nur Aissyah, untuk biaya tentu ada. Besarnya sama dengan UKT saat masih S1

Halo Dewi, maksudnya ekstensi ya? Untuk saat ini keperawatan UGM tidak ada program ekstensi setahuku. Jadi baru menerima lulusan SMA/MA IPA lewat jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri. Info lebih lengkapnya bisa cek di um.ugm.ac.id

@@rasyidhw7413 klo aku dr smk teknik bisa gk tuh ka kira²?

Halo Permana, aku jawab berdasarkan pengamatan selama kuliah 4 tahun ya hehe. Biasanya saat penerimaan, akan ada lebih dari 100 orang. Namun, seiring berjalannya waktu, kadang ada yang diterima di institusi lain, ada alasan tertentu, kemudian resign. Sehingga kalau di Keperawatan UGM, rata rata tiap angkatan berisi 90-100 orang. Nah, dari 90-100 orang ini, umumnya 10% laki-laki (sekitar 6-12 anak per angkatan). Lebih dari 10 laki-laki di satu angkatan itu sudah termasuk banyak wkwk. Tapi jangan khawatir, banyak serunya kok meski cowoknya sedikit. Cowok keperawatan juga kompak dan asik-asik hehe. Salah satu gak enaknya, pas lomba futsal cowok atau pekan olahraga antar angkatan, kita bisa ngos-ngosan tanpa pemain pengganti wkwk. Oh ya, perawat pria itu juga katanya sangat dibutuhkan di dunia kerja.

@@rasyidhw7413 gabisa main futsal 😭

@@permana_cka Aku juga kok 😂 Udah asal main aja, meramaikan, ntar juga paham, cuma buat seru-seruan antar angkatan aja. Semangat!

@@rasyidhw7413 dulu masuk lewat jalur apa ka? sbm?

@@permana_cka Yoi, SBMPTN

Halo Permana, kita ada skripsi ya. Biasanya bisa dimulai sejak blok 3.2 (awal tahun ketiga kuliah). Di blok 3.2, kita akan belajar tentang penelitian, metodenya, cara pengambilan data, dsb. Dengan bekal ilmu itu, harapannya kita sudah bisa merencanakan skripsi kita mau seperti apa.

Halo Arta, maaf baru balas ya. Untuk pastinya, kakak kurang tahu, karena yang memutuskan bisa masuk atau tidaknya, ya dari pihak panitia/universitas. Ini karena ketentuan kesehatan juga jadi pertimbangan di persyaratan seleksi mandiri UGM poin 4 (um.ugm.ac.id/v.2015/id_home.php?l=aWRfcGFnZSMyMDAxMTA4MDM1I1NlbGVrc2kgTWFuZGlyaSMxI1Byb2dyYW0gU2FyamFuYQ==), yakni memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di program studi yang dipilih. Aku coba sharing aja ya, untuk proses pembelajaran yang sudah aku lewati, semoga bisa jadi pertimbangan. Kalau di keperawatan UGM, kita akan bertemu dengan praktikum yang membutuhkan tingkat kejelian tinggi (kadang menggunakan mikroskop), kegiatan pengkajian pasien (termasuk inspeksi) seringkali memerlukan validasi penglihatan dari kita (misal tes mata snellen chart), kemudian seringkali juga ada lecture dengan jumlah peserta ratusan (jadi kadang kalau dapat kursi di belakang bisa gak kelihatan), dan ada beberapa kegiatan lainnya yang membutuhkan indera penglihatan. Disamping itu, mungkin Arta bisa pertimbangkan juga ketika lulus nanti, apakah ketika Arta lulus jadi S.Kep Ners, institusi yang Arta targetkan untuk bekerja memiliki persyaratan khusus untuk indera penglihatan atau tidak. Kalau institusi yang Arta targetkan tidak menerima, kan kasihan juga sudah belajar sekian tahun dapat gelar, tetapi tidak bisa bekerja di tempat yang ditargetkan.

Halo Riri Fitry, aku jawab berdasarkan persyaratan yang tertera di web SNMPTN tahun ini ya. Mungkin kalau temen-temen mau akses, bisa klik di tautan ini: web.snmptn.ac.id/ptn/361/21984 . Berdasarkan web itu, kualifikasi untuk daftar jurusan yang bisa memilih Ilmu Keperawatan UGM hanya siswa yang berasal dari jurusan SMA - IPA. Jadi untuk SMK Kesehatan sepertinya belum bisa. Aku juga kurang tahu kenapa, karena kalau dilihat di universitas lain, seperti UNAND ( web.snmptn.ac.id/ptn/141/20846 ) dan UNPAD ( web.snmptn.ac.id/ptn/333/21493 ), mereka masih menerima jurusan SMK Keperawatan. Bahkan USU ( web.snmptn.ac.id/ptn/121/20662 ) dan UNAIR ( web.snmptn.ac.id/ptn/381/22382 ) juga menerima jurusan IPS/bahasa. Seingatku ya, kalau gak salah dulu teman keperawatan seangkatanku di UGM (2015), masih ada yang berasal dari SMK jurusan informatika. Mungkin ada alasan khusus dari UGM serta universitas-universitas lain (UI, UB, dsb) untuk mengubah kualifikasi dan hanya menerima dari IPA. Agak kasihan juga sih kalau dari aku :'( Kasihan yang dari SMK Keperawatan, ngebet sekolah 3 tahun untuk lanjut di keperawatan, tapi pas lulus malah ada institusi yang menolak SMK Keperawatan. Kalau gak lanjut di prodi keperawatan, lanjut dimana lagi kan mereka jadi bingung.

SNMPTN gak menerima, Sbmptn juga ,hadehh

Kalau di mandiri , dll itu bisa nggk ya kak?

Halo Lalali, kalau di angkatanku dan angkatan 2016 iya. Tapi setahuku baru tahun lalu kebijakannya diubah. Karena masa studi keperawatan UGM dipersingkat (3,5 tahun). Jadi waktu untuk bisa KKN juga jadi lebih maju, akhirnya serupa dengan fakultas lain, di tahun ketiga.

Oke, ditunggu ya

Thank you, sukses juga buat Khana