- Видео 56
- Просмотров 120 463
Karaniya Dhamma Channel
Добавлен 13 ноя 2019
Membangun Kedamaian Dalam Diri#bhikkhu #janganlupasubscribe
Y.M. Bhikkhu Pannavaro Mahathera menjelaskan bagaimana upaya membangun Dalam Diri Kita.
Просмотров: 211
Видео
PENYEBAB GELISAH, CEMAS DAN GALAU#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 316Год назад
Y.M. Bhikkhu Uttamo menjelaskan bagaimana cara mengatasi gelisah, kacau dan galau.
TANYA JAWAB ' BAGAIMANA KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN'
Просмотров 85Год назад
Y. M. Bhante Uttamo menjelaskan pertanyaan dari umat Buddha, bagaimana pandangan Bhante kehidupan setelah kematian.
TANYA JAWAB " APAKAH KALO MAKAN DAGING DIKATAKAN MEMBUNUH"
Просмотров 106Год назад
Y. M. Bhikkhu Uttamo menjelaskan faktor-fsktor terjadinya pembunuhan daalam Agama Buddha.
Menyesuaikan Diri Secara Bijaksana Dalam Pelaksanaan Dhamma#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 101Год назад
Diedit oleh VideoGuru:videoguru.page.link/Best
PELIMPAHAN JASA#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 102Год назад
PELIMPAHAN JASA#bhikkhu #janganlupasubscribe
TANYA JAWAB||CARA MENILAI KEBERHASILAN DALAM MEDITASI || #bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 124Год назад
Cara menilai suatu keberhasilan dalam meditasi dalam agama Buddha
TANYA JAWAB||TENTANG CARA MENYELESAIKAN HUTANG KARMA||#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 103Год назад
Y M. Bhikkhu Uttamo Mahathera menjelaskan Bagaimana cara menyelesaikan Hutang Karma.
Dhamma Sepanjang Jaman#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 81Год назад
Y.M. Bhikkhu Uttamo Mahathera menjelaskan bahwa Dhamma ada di segala Jaman.
Kekuatan Paritta Dalam Menyembuhkan Penyakit#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 301Год назад
Y. M. Bhikkhu Uttamo Mahathera, dalam Dhammanya menjelaskan bahwa Kekuatan Paritta DALAM Menyembuhkan penyakit.
Dhamma Pedoman Hidup Kita
Просмотров 138Год назад
Yang menjadi Pedoman Hidup kita dalam kehidupan ini adalah Dhamma, atau ajaran Kebenaran.
HIDUP YANG BERMAKNA
Просмотров 979Год назад
Kehidupan yang selalu bermakna Yaang disampaikan oleh Y.M. Bhikkhu Uttamo Mahathera
Berbahagia di saat Terjadi Perubahan#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 110Год назад
Y.M. Bhikkhu Uttamo Menjelaskan bagaimana kita tetap Bahagia disaat kita mengalami Perubahan.
JASA ORANG TUA TIDAK ADA BANDINGNYA#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 5 тыс.Год назад
JASA ORANG TUA TIDAK ADA BANDINGNYA#bhikkhu #janganlupasubscribe
BUKAN HARTA BENDA MAUPUN KELUARGA YANG DIBAWA SAAT KITA MATI TETAPI KEBAJIKAN#bhikkhu
Просмотров 5 тыс.Год назад
BUKAN HARTA BENDA MAUPUN KELUARGA YANG DIBAWA SAAT KITA MATI TETAPI KEBAJIKAN#bhikkhu
Manfaat Mengembangkan Meditasi Cinta Kasih#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 7 тыс.Год назад
Manfaat Mengembangkan Meditasi Cinta Kasih#bhikkhu #janganlupasubscribe
SELALU MERASA BERSYUKUR#bhikkhu #janganlupasubscribe
Просмотров 35 тыс.Год назад
SELALU MERASA BERSYUKUR#bhikkhu #janganlupasubscribe
MENGALAMI KESULITAN HADAPI DENGAN KETENANGAN
Просмотров 19 тыс.Год назад
MENGALAMI KESULITAN HADAPI DENGAN KETENANGAN
UPAYA MEREDAM KEMARAHAN#bhikkhu Abhijato#karaniya Channel
Просмотров 136Год назад
UPAYA MEREDAM KEMARAHAN#bhikkhu Abhijato#karaniya Channel
Hukum Sebab Akibat ( Paticcasamuppada)
Просмотров 1,2 тыс.Год назад
Hukum Sebab Akibat ( Paticcasamuppada)
UPAYA AGAR HIDUP KITA JADI LEBIH RENDAH HATI#bhikkhu #karan Family
Просмотров 26Год назад
UPAYA AGAR HIDUP KITA JADI LEBIH RENDAH HATI#bhikkhu #karan Family
KARMA DAN FENG SHUI#bhikkhu #karan Family
Просмотров 750Год назад
KARMA DAN FENG SHUI#bhikkhu #karan Family
Apakah Sebelumnya Nasib Seseorang Dapat Diramalkan#bhikkhu #karan Family
Просмотров 31 тыс.Год назад
Apakah Sebelumnya Nasib Seseorang Dapat Diramalkan#bhikkhu #karan Family
Ceng Beng Dalam Agama Buddha#bhikkhu #karan Family
Просмотров 13Год назад
Ceng Beng Dalam Agama Buddha#bhikkhu #karan Family
Ceramah Dhamma Tentang " Dari Mana Asal Usul Manusia"
Просмотров 161Год назад
Ceramah Dhamma Tentang " Dari Mana Asal Usul Manusia"
🙏🙏🙏....🍁🌻🍁.
Menjaga Sila saja = bisa mencapai Kesucian tahap Sotapanna. 4 Kesunyataan Mulia : 1. Hidup berisi ketidak puasan. Kita tidak puas karena berkumpul dgn yg tidak kita sukai, berpisah dgn yg kita cintai. 2. Ketidak puasan muncul karena ada keinginan. Kita ingin selalu bersama yg bisa membuat bahagia, dan tidak ingin bersama dengan yg membuat menderita. Auka dan dukba karena kita buat sendiri. 3. Mengetahui bahwa keinginan ada karena kesalahan cara berpikir. Mengendalikan pikiran. Melalui cara berpikir, menerima kenyataan saat ini. 4. Jalan utk mengatasi, yaitu Jalan Mulia Berunsur Delapan. Didalam Dhammacakabawasutta, intinya adalah punya perbuatan yg baik, ucapan yg baik, dan pikiran yg baik. Pengendalian diri adalah hal yg penting. Memahami bahwa semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing2. Memahami bahwa apa yg terjadi dalam hidup ini, baik untung dan rugi adalah bagian dari Karma diri kita. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata. Semoga semua makhluk senantiasa berbahagia dan terbebas dari penderitaan. Sadhu Sadhu Sadhu.. 🙏🏻❤️ Terima kasih kepada *Bhante Uttamo Mahathera* atas Wejangan Dharma mengenai *Mengalami Kesulitan Dihadapi dengan Ketenangan* .👍🏻🇮🇩💯
🙏🙏🙏
Hahaha... mantab bhante
❤❤❤❤❤❤
minta doa biksu
Makasih guru❤👍🙏
🙏🙏🙏....🍁🌻🍁.
🙏🙏🙏....🍁🌻🍁.
🙏🙏🙏....🍁🌻🍁.
Bhante mag Mantap,.smpi sya tertawa sndiri krna sesui dgn realita yg pernah ku lihat dan sebagehan yg kualakukan.
❤❤
❤❤❤
Anumodana Bhante. 🙏🙏🙏
"Tanggung jawab seorang tokoh panutan, apalagi kalau sudah terkenal, begitu besarnya dalam hal mempengaruhi karma kelompok. Tokoh panutanpun juga butuh up date berbagai wawasan pengetahuan lainnya walau sedikit-sedikit, supaya bisa lebih berhati-hati dalam membabarkan ajaran, karena jaman yang terus berubah."
"Begitu berucap 'makan daging oke jika hanya membeli', maka menyebabkan banyak umat semakin masif terjerumus berandil berkontribusi menjadi pendukung karma buruk kolektif penyebab penderitaan banyak mahluk, berbagai penyakit dan kerusakan lingkungan."
"Tidakkah aneh, suatu ajaran cinta kasih dan kasih sayang yang mengharapkan kebahagiaan semua mahluk dan tentu saja sangat menghindari pembunuhan, tetapi tanpa disadarinya untuk memenuhi kebutuhan makan, ternyata terus menerus memanfaatkan siapa saja atau memanfaatkan prilaku dari ajaran lain yang biasa saja sengaja melakukan pembunuhan. Dengan alibi oke tidak apa-apa makan daging karena membelinya di pasar."
"Jika memang ajaran dikatakan 'baik' yaitu menghindari pembunuhan, maka apakah tidak aneh saat praktisi ajaran 'baik' itu terus-menerus memanfaatkan siapa saja untuk memenuhi kebiasaan adat tradisi budaya & mungkin keinginan selera, dengan cara membeli daging yang di era sekarang ini sangat pasti berasal dari pembunuhan yang pasti sangat disengaja ?"
"Sulit dimengerti bila ada ajaran cinta kasih, di satu sisi mengajarkan untuk menghindari penderitaan & pembunuhan semua mahluk, tetapi di sisi yang lain praktisi, bahkan tokoh pembabarnya justru berandil kuat menjadi penyebab dan pengkondisi lingkaran setan penderitaan dan pembunuhan masif terhadap banyak mahluk terus terjadi."
"Bagaimana kita bisa mengerti teori spiritual yang sangat rumit dan mendalam itu, apabila soal penderitaan sederhana, kita tidak mampu memahaminya ? Kita mengharap kebahagiaan semua mahluk, ternyata justru kita sendiri berandil kontribusi menjadi penyebab banyaknya derita, dari kebiasaan pola makan & pola hidup kita yang sudah tidak sesuai di era saat ini."
"Untuk keinginan selera lidah / ketidak mengertian / ketidak pedulian, kita beralasan, pembunuhan tidaklah terhindarkan, jadi dikatakan oke-oke saja mengkonsumsi daging jika membelinya di pasar. Ibarat kita menghindari prilaku mencuri, tetapi kita malah sengaja menjadi penadahnya."
"Kebiasaan lambat laun menjadi tradisi, adat dan budaya. Seperti debu yang menumpuk, lambat laun mengendap menjadi kerak lalu mengeras dan membatu. Guru kebajikanpun tidak akan mudah melepas kebiasaan ribuan tahun yang lambat laun menjadi bengkok pengertian dan penerapannya. Kemudian tidak disadari prilakunya menjadi kontradiktif menabraki ajarannya sendiri saat situasi kondisi jaman sudah sangat besar perubahannya ."
"Bagaimana vipaka karma dari guru yang ajaran dari pemikirannya membuat bola salju dari begitu banyaknya murid dan dirinya sendiri yang justru terus menerus menjadi pengkondisi dan berandil kontribusi terhadap terjadinya penistaan, penderitaan dan pembunuhan mahluk lain, merusak alam & degradasi kemerosotan kesehatan umat manusia ?"
"Tak peduli siapapun kita, begitu hebatnya pengaruh doktrin juga bisa mempengaruhi kita, sehingga semenjak kanak-kanak hati nurani kita sudah terkondisi dikikis menjadi tumpul sehingga tidak peka lagi akan penderitaan mahluk lain."
"Perbuatan keliru yang dilakukan terus-menerus karena ketidak-mengertian adalah jauh lebih buruk dibanding perbuatan salah yang dimengerti dan dilakukan karena keterpaksaan."
"Sadarlah, di era sekarang ini, saat kita memasukan potongan daging ke dalam mulut, kita sudah memutar roda karma buruk dan berbagai penderitaan. Ehipassiko."
"Sangat disayangkan apabila kita sudah berupaya untuk bisa mengontrol pikiran, ucapan dan perilaku diri kita sendiri, namun pola hidup dan pola makan kita ternyata abai dan membuat dampak karambol yang menyebabkan penderitaan banyak mahluk, kerusakan alam dan bumi juga kemerosotan kesehatan yang membuat degradasi kemerosotan usia harapan hidup global dari spesies manusia itu sendiri."
"Yang lebih jahat lagi adalah sikap masa bodoh dan justru mencari-cari doktrin sebagai pembenaran untuk melanggengkan keinginan seleranya itu walau sudah tahu bahwa perbuatannya itu merugikan banyak pihak, mendukung kenistaan, kontradiktif dengan banyak topik pada ajarannya sendiri karena berandil kuat akan penderitaan, kekejaman dan pembunuhan banyak mahluk."
"Berbuat sesuatu tanpa niatan jelek namun tidak mau sama sekali memikirkan dan melihat akan akibat dampak buruknya yang merusak banyak hal, menista ajarannya sendiri, membuat menderita dan membunuh banyak mahluk adalah bentuk kebodohan sesungguhnya yang membahayakan."
"Manusia bisa meratap di altarNya, memuja-mujaNya bagai berhala. Tetapi prilaku keseharian manusia tetap bagai meludahiNya. Dengan merusak alam, menista dan menjadi penyebab dibunuhnya banyak mahluk. Dan jika karma sudah berbuah & menghajar, manusia kembali meratap tanpa instrospeksi."
"Sadar, kemudian berhenti berandil kontribusi menjadi penyebab penderitaan mahluk lain adalah langkah jitu yang sederhana untuk merealisasi cinta kasih dan hukum sebab-akibat yang diajarkanNya." Bukan memuja-mujaNya bak berhala, namun prilaku kita bagai meludahiNya"
"Jika tidak dalam situasi kondisi genting/darurat, cobalah benar-benar direnungkan dengan sungguh-sungguh sebelum acara rutin makan kita, Kalau bukan untuk kesenangan, bukan untuk memabukkan, bukan untuk menggemukkan badan, atau pun untuk memperindah diri, Apakah juga cocok / sesuai jika kebiasaan, tradisi, adat & budaya makan di era kita saat ini sering & terus-menerus berasal dari penderitaan mahluk yang pasti sudah dibunuh dengan sangat sengaja, menjadi penyebab dari kerusakan alam & global warming dan penurunan kolektif dari kesehatan & kemerosotan usia harapan hidup manusia ?"
"Apakah kita harus melihat dengan mata kepala kita sendiri setiap hari mahluk lain menderita & dibunuh untuk kita para konsumen ? Tidak mampukah kita melihat dengan mata hati, mendengar dengan telinga nurani ? Masih ragu-ragukah pengetahuan kita bahwa sebagai konsumen kita berandil akan banyaknya penderitaan dan pembunuhan itu ?"
"Hukum di pelajaran ekonomi Supply & Demand adalah pengejawantahan dari hukum tabur-tuai / sebab-akibat. Jadi, jika kita membeli potongan daging mahluk lain, maka kita juga punya andil yang kuat menjadi penyebab penderitaan."
2. Anggapan prihal makan daging, bila tidak ada niat maka tidak terlibat membunuh, benarkah ?
Ketidakmengertian kelihatannya sepele, tetapi termasuk dalam tiga akar kejahatan yang serius. Karena tidak mengerti, perbuatan orang yang baik hati pun bisa saja justru menyebabkan celaka, menjerumuskan, membahayakan, bisa menyebabkan penderitaan dan tidak sesuai dengan cinta kasih, juga bisa berandil dalam banyak hal yang tidak sesuai dengan hukum alam, menjadi penyebab kerusakan dalam hal apa saja. Memang ada saja keadaan yang benar-benar tidak memungkinkan atau sulit untuk bisa diantisipasi. Misalkan berdagang pisau untuk dapur (bukan golongan senjata). Pedagangnya tentu tidaklah berharap dan benar-benar tidak tahu bila ternyata pisau dapur tersebut oleh seorang pembelinya digunakan untuk membunuh seseorang. Apakah pedagang tersebut ada andil yang kuat terhadap terjadinya pembunuhan itu akibat dari penjualan dagangan pisau dapurnya itu ? Tetapi hal yang paling buruk adalah bila sudah mengetahui bahwa ada sesuatu yang pasti jelek dan tidak sesuai, tetapi karena tidak mengerti maka tetap berandil dan mendukung sehingga menyebabkan dirinya sendiri dan juga bisa menarik orang lain untuk melakukan perilaku keburukannya itu terus-menerus.
Agama Buddha konsisten terhadap mencintai kehidupan. Penghormatan terhadap kehidupan adalah tinggi sekali pada agama Buddha. Dhamma tidak juga pernah membuat standar ganda terhadap kehidupan. Dalam konteks topik ini adalah membunuh dan andil untuk terjadinya pembunuhan. Dikatakan, walau andil yang lemahpun dan dalam keadaan terpaksa, itupun akan ada akibatnya, walau akibat buruknya relatif lebih ringan. Tidak ada kompromi, dimana satu pihak mencintai kehidupan, disisi yang lain menjadi penyebab pembunuhan itu sendiri. Tidak boleh makan jika hewan dibunuh dengan tangannya sendiri, namun tidak apa-apa dimakan bila orang lain yang jelas-jelas membunuh untuk kita-kita para konsumen ini. Apakah itu bukan standar ganda namanya ? Oleh karena itu dalam konteks bahasan ini, seperti yang kita ketahui, Sang Buddha tidak mengapresiasi profesi nelayan, peternak dengan ujung pembunuhan, penjual hewan potong, pedagang daging dan apalagi bisa dipastikan juga adalah profesi penjagal hewan. Lalu mengapa kita-kita yang khususnya belajar Buddhism ini kok malah bisa-bisanya menyuruh, meminta, memesan, menunjuk menu, membeli, membiarkan, mempersilakan, mengijinkan, merestui dan juga ikut-ikutan mengkonsumsinya ? Apalagi jika tidak benar-benar dalam kondisi yang sangat terpaksa sekali. Tetapi karena memang sudah menjadi selera, kebiasaan, adat, tradisi dan budaya, juga mungkin karena salah kaprah atau mungkin wawasan yang kurang sehingga membuat tidak komplitnya dalam pemahaman konsep "tidak ada niat" itu maka hal yang keliru dan merugikan di era saat ini menjadi terus menerus dilakukan. Kemudian prilaku banyak orang menjadi bertentangan, bertabrakan dengan ajaran agung yang diterimanya dan digelutinya sendiri.
Beberapa contoh dari ketidak-tahuan adalah : - Balita yang bermain tidak mengerti bahayanya listrik atau air. Karena memang balita tersebut tidak mengerti dan pengawasan yang kurang, sehingga sangat berbahaya terhadap nyawanya. - Nahkoda kapal besar Titanic tidak mengetahui ada gunung es di depannya lalu menabraknya sehingga ratusan bahkan ribuan orang jadi mati. - Seorang akunting yang tidak paham bisa-bisa membuat bangkrut perusahaan hanya karena tidak tahu beda tanda koma atau titik di laporan pembukuannya. - Sopir bus yang tidak cakap tidak mengerti dengan baik cara mengemudikan bus dan medan perjalanan akan berpotensi besar membunuh para penumpangnya. - Sudah mengetahui tapi bersikap tidak peduli bahwa bahan kimia pewarna kain, borax juga formalin itu berbahaya dan bukan untuk asupan manusia, tetapi mereka tetap menggunakannya, karena dalihnya tidak mau tahu dan menganggap urusan kesehatan adalah urusan dokter. - Sudah mengetahui suatu tempat terkenal menjual barang curian, tetapi tetap membelinya disitu karena alasan lebih murah dan merasa tidak ikut campur dalam proses pencuriannya. - Mayoritas orang sebagai konsumen masih tidak mengetahui, tidak mengerti, kalaupun mengerti namun bersikap masa bodoh bahwa pola makan hewani pada era sekarang ini membuat kenyataan parah penyebab penderitaan, hal yang nista, sama sekali tidak sesuai dengan cinta kasih, perusak alam lingkungan, penyebab berbagai macam penyakit dan wabah-wabah pandemik, sehingga hal-hal tersebut tentu membuat pemborosan luar biasa dalam segala bidang.
Banyak hal yang nista, yang berlawanan dengan harkat dan martabat manusia yang katanya lebih mulia dari mahluk lainnya di bumi ini terus berlangsung karena pola makan hewani sudah terlanjur menjadi selera, kebiasaan, adat, tradisi dan budaya yang mengerak kuat. Mulai dari pemerkosaan pada proses inseminasi hewan, yaitu pemaksaan hewan untuk bunting oleh manusia supaya berkembang biak menjadi sebanyak-banyaknya. Peternakan yang tentu tidaklah alami seperti di habitatnya. Anda sekalian bisa melihat, mendengar, mencium, memegang, mengukur kandang battery pada industri peternakan ayam dan babi sehingga tidak menjadi ragu-ragu bahwa peternakan adalah penjara tanpa keadilan. Asupan pakan ternak yang memboroskan, menyedot berbagai sumber daya dan lahan, kegiatan peternakan membuat polusi dan bau juga pembawa penyakit. Anak ayam yang baru saja menetas disortir, apabila dinilai tidak sesuai kriteria, akan dengan teganya langsung digiling hidup-hidup untuk dijadikan campuran pakan bagi ayam-ayam lainnya. Nista bukan ? Apakah ada ajaran memperlakukan mahluk seperti itu pada semua ajaran agama mahluk manusia ini ? Pembunuhan mahluk tak dapat lagi dihitung yang tentu saja dilakukan dengan sangat sengaja di penjagalan. Hal-hal di atas yang tentu jauh dari kebaikan mahluk bernama manusia itu disebabkan karena manusia sendiri menjadi konsumen yang meminta, membeli, mengijinkan, mempersilakan, merestui dan sengaja mengkonsumsinya dominan karena selera, kebiasaan, adat, tradisi, budaya dan ketidak-mengertiannya. Relatif sedikit sekali sosialisasi akan bahayanya pola makan hewani di era sekarang ini. Kalah oleh propagnada iklan dari industri terkait daging. Rokok saja ada label peringatan bahaya pada kemasannya. Diperparah oleh doktrin 2600 tahun yang lampau tentang 3 syarat makan daging yang selalu dimaknai sangat tipis untuk era saat ini oleh para penceramah Dhamma. Mengenai doktrin 3 syarat makan daging ini saya ulas tersendiri.
Semakin seseorang mengerti banyak hal, terutama Buddhism, dimana di dalamnya ada banyak pembahasan, seperti hukum sebab-akibat, Metta Karuna Muddita Uppekha, penjelasan hiri-ottappa, sifat anicca dari segala sesuatu, empat kesunyataan mulia, jalan utama berunsur delapan, Abhidhamma yang sangat tinggi, dll, maka orang itu mestinya secara alami akan semakin bermurah hati, semakin mengasihi dan lebih bijaksana hati-hati yang mendalam karena luas pandangan dan pengetahuannya. Demikian pula bila seseorang mengerti bahwa di era sekarang ini pola makan daging menjadi penyebab banyak kerusakan alam, membuat problem kesehatan serius, penistaan moral, penderitaan dan juga tentu pembunuhan yang pasti disengaja dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen, maka tentunya orang yang sudah mengerti tersebut akan menghindarinya sebisa mungkin. Seperti pada Pancasila Buddhist, kebijakan-kebijakan dari Sang Buddha biasanya cenderung bukan berupa larangan, tetapi kebijakan yang mengarah kepada pengertian yang luas & kedewasaan yang mendalam. Dengan semakin mengerti bahaya pola makan daging dan keunggulan pola makan nabati, maka seseorang akan menjalani berpola nabati dengan penuh kemantapan karena benar-benar paham akan manfaatnya buat dirinya sendiri, buat mahluk lain dan buat kebaikan dunia.
🙏🙏🙏
🙏🙏🙏
💐💐💐🙏🙏🙏
Terima kasih 🙏
Hari ini aku ad ke vihara buddha diepa loh
🙏🙏🙏 ....🍁🌻🍁.
TUHAN dan UANG 🙏🙏🙏 manusia miskin UANG harus berSyukur dan lebih baik punya ANAK 1 satu cukup 🙏🙏🙏 manusia JAHAT karena UANG 😭😭😭 TUHAN 🙌 berkati dan ampunilah dosa2 kami 🙏🙏🙏
Ini asliya,harta karun. ❤❤❤❤❤❤
❤❤❤
🙏🙏🙏....🍁🌻🍁.
🙏🙏🙏....🍁🌻🍁.
🙏🙏🙏.....🍁🌻🍁
🙏🙏🙏....🍁🌻🍁.
Bhante utomo otaknya pinter👍
Senang = karena mandapat Bahagia = karena memberi Contoh yg sering memberi = seorang ibu terhadap anaknya yg bahkan belum lahir. Orang yg tidak bisa menghentikan keinginan = maka akan muncul keserakahan. Beda dengan jika orang mengambil hanya secukupnya, maka ini bukan keserakahan. Mengendalikan keserakahan dengan *membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan* . Kita bisa mendapat segalanya, tetapi harus tau berapa butuhnya. Kemarahan muncul ketika kita tidak bisa membedakan mana kejnginan dan mana kebutuhan. Selama tidak ada keinginan, maka duit banyak didepan mata kita juga tidak akan hilang. Namun jika keserakahan muncul, maka timbul niat utk memarahi orang yg disekitar biar kita bisa mengambil uang. Obarat orang mabuk, kita tanya apakah dia mabuk? Jawaban org mabuk tsb selalu tidak mabuk, agar dia bisa minum lagi. Ketika kita coba utk hentikan, maka dia akan marah karena keserakahannya untuk menghabiskan minuman tsb. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata. Semoga semua makhluk senantiasa berbahagia dan terbebas dari penderitaan. Sadhu Sadhu Sadhu.. 🙏🏻❤️ Terima kasih kepada *Bhante Uttamo Mahathera* atas Wejangan Dharma mengenai *Selalu Merasa Bersyukur* .👍🏻💯