Видео

Hai, bisa hubungi saya di seriteorisastra@gmail.com 🙏🏻😁

Tapi alamat email bapak tidak ditemukan 🙏

@@osihidayati767 loh, ada kok.coba mohon dicek lagi. seriteorisastra@gmai.com

@@mariapaskaliaaninda3376 hai. Terimakasih atas apresiasinya. Semoga saya bisa terus memberikan sumbangsih 🙏🏻😁

Bisa hubungi seriteorisastra@gmail.com 🙏🏻

Tergantung. Kalau fokusnya memang kajian film, maka film adalah sumber utamanya. Ini karena, walau film tersebut adalah adaptasi dari novel, unsur-unsurnya pasti berbeda. Plot, detilnya, simbol, dsb. Dalam hal ini, film dan novel dianggap dua sumber dan karya yang berbeda, kecuali memang penelitian tersebut adalah komparasi. Atau, yang dianalis adalah tema, dimana diperlukan beragam versi sumbernya. Misalnya penggambaran masa depan di dalam Hunger Games, dimana kita menggunakan sumber novel maupun film.

Halo. Pada dasarnya, meskipun banyak diaplikasikan pada novel, teori ini bisa digunakan pada semua genre karya sastra, termasuk lirik lagu (atau puisi). Fokus teori ini adalah pada realisme sosial, individualitas dan subyektifitas, serta konteks sejarah. Kamu bisa melihat realisme sosial yang digambarkan pada lirik lagu Atouna El-toufuli (penderitaan anak2 Palestina, seperti cara novel menggambarkan narasinya). Dari sisi individualitas dan subyektiftias, bisa dilihat pengalaman individual atau kelompok (dalam hal ini adalah anak2 Palestina, dan mungkin juga perspektif mereka). Konteks sejarah, tentu saja harus dilihat latar belakang sejarah dimana lagu ini diciptakan atau menggambarkan sejarah yang bagaimana, mungkin juga penulis/penyanyinya. Maka, jelas variabel yang diangkat adalah lirik lagu itu sendiri sebagai 'narasi kecil" (minor narratives) yang menyuarakan pengalaman personal dan sosial dari individu-individu yang berada dalam konteks sejarah tertentu (pendudukan Palestina). Kemudian variabel lain yang bisa dianalisis adalah konteks sosial-historis: pengaruh pendudukan Palestina dalam penciptaan lagu, serta pengaruh emosional dan budaya (individualistas dan subyektifitas): bagaimana lagu ini menjadi simbol perlawanan dan solidaritas. Semoga membantu.

@nikodemusyudhosulistyo8337 terimakasih, sangat membantu sekali pak, kalau judul skripsi saya seperti ini menurut pandangan bapak sebagai akademisi atau jg pandangan bapak sebagai dosen pembimbing bagaimana? "Representasi Kehidupan Anak-anak Pada Lirik Lagu 'Atouna El-toufouli' Kajian Sosiologi Sastra Ian Watt"

@fatkhursahrulromadhon2201 boleh. Tetapi bisa dispesifikkan ke anak2 palestina, atau tergantung anak2 yang menjadi fokus penelitian kamu. Kecuali memang maunya merujuk pada anak2 secara umum.

@@nikodemusyudhosulistyo8337 oh iy maaf kelupaan, terimakasih sudah diingatkan. Jadi bisa lebih jelas terkait judul saya. Semoga kebaikan bapak diberi imbalan oleh tuhan yang maha esa. Terimakasih banyak pak.

@fatkhursahrulromadhon2201 Amin. Senang bisa membantu. Good luck ya.

Kebetulan saya juga sempat membahas mengenai perkembangan tokoh di konten ini: ruclips.net/video/87qcB7A7fC0/видео.htmlsi=pYlzAkPGJGEgtn8_ Mungkin bisa membantu.

yang jelas harus terstruktur. itu sebabnya kita punya batasan dan teori sebagai lensa/sudut pandang. misalnya, kamu mau bahas apa dari film itu. kalau mau bahas simbol2 tertentu yang memiliki makna tentang 'persahabatan' misalnya, tinggal gunakan teori yang mendukung (semiotics, atau structuralism, atau apa saja yang mungkin). fokus saja ke simbol2 yang kamu temukan, kemudian dilaraskan dengan teori.

Senang bisa membantu. terimakasih juga sudah mampir. setiap video diharapkan dapat terus bermanfaat kapan saja.

Wah, selamat datang di kanal ini. saya juga subscriber beliau 😁. Nah, terimakasih atas apresiasi dan dukungannya. Semoga kanal ini bermanfaat.

Halo, saya kebetulan dosen sastra inggris. di kanal ini sudah ada beberapa kritik sastra kok. mungkin ada sedikit perbedaan pemahaman tentang istilah 'Kritik' dan 'review'. Kapan2 saya jadikan konten 😁. di ilmu sastra, kritik itu adalah analisis karya sastra dengan lensa teori tertentu. jadi bukan seperti review yang melihat baik buruk sebuah karya sastra (buku atau film). literary criticism berarti analisis sastra, mencari makna di dalam sebuah karya dari beragam sisi, tergantung pendekatan/teori apa yang digunakan (psikologi, sosial, budaya, bahasa, dsb.). Mungkin ini bisa memberikan pencerahan. Terimaksih sudah mampir, memberikan komentar dan subscribe. 🙏

Noted. Semoga bisa segera. konten saya terbaru kebetulan juga soal Neo Marxism.

Halo. Ada beberapa pertimbangan untuk menganalisis karya sastra dengan teori ini dengan lebih dalam. Consider: 1. mengaitkan teks dengan konteks sosial budaya (fokus dr teori ini adl pda cara sebuah teks mencerminkan/menantang struktur budaya/ideologo dominan), 2. menggunakan perspektif historis dan politik. 3. fokus pada representatasi dan identitas. 4. Melihat/menyoroti commodification, dimana identitas budaya bisa diubah menjadi komoditas. Meskipun interdisipliner, bukan berarti tidak memiliki batasan. bisa lihat fokus2nya. misalnya pada strukturalisme/formalisme fokus pd struktur teks, kerap ignore budaya. cultural studies justru menekankan hubungan budaya&teks. begitu juga dgn batasan2 teori lain yang memiliki fokus sendiri2. Teori ini jelas bisa digunakan ketika ingin membahas commoddification & identity: bagaimana budaya dan identitas di dalam karya sastra dimodifikasi dan diubah menjadi obyek ekonomi, bagaimana tokoh/kelompok di dalam karya sastra melawan penindasan/ekspoitasi budaya yg terjadi, dan bagaimana identitas yang terpinggirkan bertahan dlm konteks dominasi/eksploitasi budaya survival & adaptation). Semoga membantu.

​@@nikodemusyudhosulistyo8337 terima kasih banyak, Pak atas jawabannya. Sangat membantu🙏

Silahkan ditunggu video berikutnya minggu ini. It'll explain the application of a theory in a literary work 🙏🏻😁

Kapan2 akan saya buatkan videonya lagi, karena memang teori ini cukup unik dan menantang. tetapi gambaran gampangnya, di dalam penelitian (skripsi/artikel jurnal), kita bisa menghancurkan, mempertanyakan, atau bahkan membalikkan makna dalam sebuah karya sastra yang dianggap sudah fixed atau diketahui/disetujui secara umum. Misalnya di dalam karya 'Siti Nurbaya', diketahui secara umum bahwa Datuk Maringgih itu sosok antagonis, sedangkan Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri adalah protagonisnya. dengan mengaplikasikan dekonstruksi, kita bisa mendefinisikan ulang baik/jahat, bagus/buruk dengan menempatkannya sesuai konteks di dalam novel. maka, setelah melakukan penyelidikan mendalam di teks, kita dapat menghancurkan universal view (pandangan umum) dengan menunjukkan bahwa datuk maringgih lah sang protagonis (karena melawan belanda) dan syamsul bahri yang antagonis (karena menjadi pasukan belanda). disini, kita mencoba membuktikan bahwa teks tidak fixed, tetapi maknanya dapat berubah2, dan disesuaikan dengan konteks. untuk menggunakan dekonstruksi, kita memang harus memiliki critical thingking dan mendetail.

@@nikodemusyudhosulistyo8337 Scr keseluruhan sangat bisa dipahami dr penjelasan yg disampaikan, mendetail dan jelas🙏 Ditunggu video nya sir, krn contoh konkrit bagaimana cara menggunakan alat ini utk menciptakan sebuah karya ilmiah juga sangat penting utk kita ketahui sbg penonton/researcher😁 Thank you so much sudah membantu dan memberikan banyak pemahaman buat kami, sir.

@@m_fthn Terimakasih untuk sarannya. Segera ya 🙏🏻

​@@nikodemusyudhosulistyo8337 thank you, sir🙏

ruclips.net/video/oMUDXPpJtBA/видео.htmlsi=LSkjmab_yOO2gRM7 semoga membantu 🙏🏻

Wah, ide yg bagus. Nanti sya coba share analisis sastra mengenai podcast atau stand up comedy yg memang sedang marak2nya. Terimakasih sudah mampir, dan good luck for the study in Japan. Semoga bisa main2 ke Jepang juga 😁🙏🏻

ruclips.net/video/GSLv7IHPSZo/видео.htmlsi=3WSWmU1tB25KQVs6 🙏🏻😁

@@nikodemusyudhosulistyo8337 makasih kak langsung dibikinin video penjelasannnya donk.. 😊

Halo. Untuk Hood Feminism, setahu saya itu kebetulan bukan novel, tetapi karya non-fiksi, berisi kumpulan esai tentang feminisme. malah buku ini termasuk tulisan mengenai feminisme modern, mengkritisinya dan memberikan perspektif baru tentang feminisme dan hak-hak perempuan. Hanya saja, bisa saja buku non fiksi dianalisis menggunakan teori sastra. Misalnya, bisa mencoba melihat tujuan si penulis, implikasi budaya akibat diterbitkannya buku ini, atau melihat reaksi pembaca menggunakan reader-response theory. Bisa juga membahas unsur-unsur intrinsik di dalamnya, sperti narasi, plot, penokohan, dsb. cuma, saya tidak terlalu yakin hal2 tersebut bisa disetujui kampus/dosen. tergantung bagaimana dosen melihat dan menilainya, karena sekali lagi, Hood Feminism bukanlah sebuah novel, melainkan karya non-fiksi. Semoga membantu.

@@nikodemusyudhosulistyo8337 wah begitu ya pak, terimakasih banyak ya pak atas responnya, kemungkinan dengan respon yang bapak berikan saya akan coba lagi mencari novel yang betul" menangkat isu feminism, oiya bapak sendiri kira" ada saran novel yang mengangkat atau berkaitan dengan feminism itu sendiri tidak pak?😅

@@DzakhwanNK2-21 Banyak kok. coba The Handmaid's Tale (margaret atwood), The Power (naomi aldermann), Circe (madeline Miller), Their Eyes Were Watching God (zola neale hurston). tapi jangan novel2nya virginia woolf, ata jane austen, udah terlalu sering dibahas.

@@nikodemusyudhosulistyo8337 Terimakasih banyak pak atas rekomendasi novelnya🙏, banyak ya ternyata, dari beberapa judul diatas "Circe" sepertinya menarik untuk saya analisa sebagai skripsi, tapi saya sekarang bimbang pak😅. Saya ada kebetulan novel 1 lagi yang insya allah kalau jadi akan saya bahas mengenai racism, yaitu novel "The Nickel Boys", menurut bapak sebagai saya yang orang awam, lebih baik mengambil novel yang mana ya pak antara 2 judul tersebut? Dan jujur sebagai mahasiswa, saya tidak terlalu banyak menguasai ragam teori sastra dan tidak terlalu mendalaminya pak🙏

@@DzakhwanNK2-21 bisa hubungi saya di seriteorisastra@gmail.com untuk pembahasan yg lebih mendetail. 😁🙏🏻

Bisa coba email ke seriteorisastra@gmail.com. Nanti saya balas via email.

Baik terima kasih

Saya katolik, Mas. Tentu saya percaya dengan agama dan Tuhan tentu saja, sesuai dengan agama yg saya anut 🙏🏼😁

Teori ini sederhana sebenarnya. Tinggal bandingkan saja keadaan sosial (budaya, sejarah, politik) masyarakat yg ada di dalam novel, dengan keadaan sosial masyarakat aslinya di kehidupan nyata. Misalnya membahas tentang novel 'Saman' oleh Ayu Utami, dilihat keadaan sosial yg digambarkan di dlm novel itu seberapa besar mencerminkan masa orde baru di Indonesia. Misalnya seperti itu 🙏🏻

Senang bisa membantu 🙏🏻😁

Meskipun sebenaranya ini masuk ranah pendidikan, saya aknan coba buatkan videonya nanti karena masih bisa berhubungan dengan sastra (karya sastra tepatnya). Yang jelas, hal pertama yang harus diperhatikan adalah tema/topik dari penelitian tersebut (fokusnya pada metodologi pengajaran, karakter guru, interaksi siswa, atau nilai-nilai pendidikan dalam film). dan objective/tujuan penelitian (mengevaluasi efektivitas pesan pendidikan, analisis karakter, atau dampak film terhadap audiens?). Nah, saya coba akan buatkan videonya untuk lebih membahasnya lebih dalam dalam waktu dekat. Terimakasih sudah mampir.

Silahkan tonton video ini sebagai jawabannya 😁🙏🏻 ruclips.net/video/p-zvX998cnE/видео.htmlsi=lOjVB39GQa7xxwYZ

Ide yg tepat itu. Karya sastra tidak terbatas pada teks tulisan, apalagi terkhusus pasa teori narratology yg subyeknya semua karya yg memiliki narasi: baik tulisan, audio, video, bahkan gmbar. Hal yg perlu diperhatikan mungkin lebih kepada teori yg memperkuat penjelasan bahwa karya audiobook itu adalah bagian dr karya sastra: memiliki unsur2 sastra seperti plot, karakter, dsb.

@@nikodemusyudhosulistyo8337 baik, Sir. dimengerti. saya akan memastikan bahwa media yang saya pakai memiliki unsur-unsur tersebut. sekali lagi, terima kasih atas bantuannya.

@@lurusjen6905 Senang bisa membantu. Jangan sungkan bertanya. Good luck

🙏🏻🙏🏻😁

Penelitian sastra bersifat interpretatif, jd nggak perlu wawancara langsung.bisa menggunakan sumber sekunder (buku, internet, artikel, dsb.), tinggal kita yg menganalisisnya. Meski bisa jug secara langsung, tergantung dari tujuan dan metode penelitiannya.

@@nikodemusyudhosulistyo8337 pak kalo mencari fakta kemanusiaan langkah-langkahnya apa saja ya?

@@wandachoirunisa26 Bisa dengan 1.identifikasi tema&motif (hubungan karya sastra dengan struktur masyarakat), 2. analisis struktur karya sastra itu sendiri, 3. identikasi unsur2 kemanusiaan (bagaimana karya sastra merefleksikan masyarakat, seperti ide, gagasan, aspirasi, dsb.), 4. analisis konteks dan budaya (menunjukan bagaimana penulis memahami masyarakat). kurang lebih seperti ini bila merujuk pada langkah-langkah yng mungkin dilakukan.

Apakah video ini membantu? Semoga. Terimakasih sudah mampir ya.

Silahkan coba ke link berikut: library.lol/main/27C0D66F21090764FB761DE9DCFD0C4C. Bila ingin tahu lebih bnyak mengenai teori sastra, bisa bergabung ke grup Telegram saya dgn mengubungi email: seriteorisastra@gmail.com. 🙏🏻😁

Sure, I'll make it into a new video content this week. 🙏🏻😁

Wow thank you sir .. can’t wait more longer 🥹

@@FerdinandsTripnTips ruclips.net/video/p3BaqNJekbw/видео.html. Please. Enjoy!

Bisa. Kapan2 sya bahas.tetapi tergantung pendekatannya apa.paling sering ya psychology/psychoanalysis.tp bisa jg melihat inner conflict itu dr segi narasinya, maka bisa menggunakan structuralism, narratology, atau new criticism.

Silahkan ruclips.net/video/Vfu6_UHoem8/видео.htmlsi=HWGinXT-UgZULN8a

Terimakasih sudah mampir ya 🙏🏻🙏🏻😁

Film dgn 90% kemiripan sejarah? Wah besar jg ya.haha.. Sya pikir bahkan di ilmu sejarah ttp diperlukan interpretasi. Kemiripannya itu sendiri bisa mnjadi bidang telaah atau analisis itu sendiri. Lgipula, skrg definisi sastra cukup luas. Film, buku, selama fiksi (atau bukan dokumenter, tp dgn menggunakan unsur2 sastra) tetap dianggap karya sastra.jdi ttp bisa dianalisis. Nah, anggap saja film trsbt memiliki kemiripan dgn tingkat yg cukup tinggi dgn sejarah asli/faktanya, kita bahas perbandingannya dgn sejarah aslinya: unsur2 sosial, budaya, politik,atau ekonominya. Apakah memang sbesar itu persamaannya?dari perspektif siapa? Sutradara? Bahkann sejarah menurut belanda dan indonesia, meskipun merujuk pada kejadian yang sama, ttp saja berbeda.

waaa makasih mas penjelasannya. Berarti klau mau analisis dari unsur sosial budaya politik gitu gak bisa hanya analisis satu tokohnya ya mas?

@@Garuda5-ov9fn bisa juga kok.cuma sdikit bnyak ttp ada faktor2 lain yg ikut dibahas (krn unsur2 sejarah semua terkait). Tinggal fokus penelitiannya mau gimana. 👌🏽

@@nikodemusyudhosulistyo8337 mas buka program guidance online gk sih? saya bingung mau neliti film The Lady tapi sudah hampir over studied, teori2 yg lain gk paham, new historicism baru baca semalam. Masih bingung bkin statement of the problem ny tkut gk nyambung sm judul😌

@@Garuda5-ov9fn silahkan email saya di seriteorisastra@gmail.com. nanti sya jelaskan 😁🙏🏻

serupa dengan reader response sebenarnya. tapai kapan2 akan coba saya bahas ya. Thanks atas idenya.

Kak aku mau nanya perihal kata "collective consciousness" dalam strukturalisme genetik Goldmann itu maksudnya apa yah kak yang lebih detailnya lagi. Kalau di translate ke bahasa indonesia "kesadaran kolektif" aku ga paham makna konotatifnya.... kak Niko bisa bantu menjelaskan kah? contoh kalimatnya ini kak " A worldview, like class consciousness, becomes the self-knowledge of the transindividual subject in question" @@nikodemusyudhosulistyo8337

ruclips.net/video/7pFpHaGFkSE/видео.htmlsi=Jpp2FH4Qs5Op6pik 🙏🏻😁

Thanks. You too 🙏🏻😁

sebenarnya semua teori feminis pada dasarnya mencoba menentang, atau paling tidak mempertanyaan nilai-nilai sosial seperti perempuan 'harus' menikah, atau 'harus' bisa masak serta melayani suami. namun, banyak pula teori feminis yang berfokus pada kebebasan perempuan untuk memutuskan hidupnya sendiri, baik secara ekonomi maupun sosial. maka, bila perempuan menginginkan untuk menikah, itu tidak masalah, selama tidak dipaksa. bisa cek teori/gerakan Lipstick Feminism, yang menolak stereotip feminis. feminisme lipstik memperbolehkan perempuan berdandan dan menjadi perempuan 'tradisional' seperti layaknya perempuan, tetapi memang tetap harus tanpa dipaksa.

@@nikodemusyudhosulistyo8337 baik, terima kasih banyak pak atas ilmunyaa🙏

@@nikodemusyudhosulistyo8337 halo pak selamat malam. Saya ijin bertanya, apakah ada tokoh atau teoritikus pencetus lipstick feminism ini yaa pakk?? karena saya hanya menemukan Naomi Wolf penulis buku yang memperjuangkan pembebasan wanita dari norma kecantikan yang membatasi dan menekan. Apakah ada rekomendasi jurnal atau buku acuan agar saya bisa memahami dan menggunakan teori tersebut ya pak?? jika saya menggunakan teori lipstick feminism berarti pendekatannya feminism study ya pak?? Terimakasih

@@AbimanyuWardhana-q1i sebenarnya lipstick feminism ini juga kontroversial di dalam gerakan feminisme itu sendiri. tapi bisa juga dengan cultural feminism, yang menolak menerima definisi yang sempit dari feminisme. maka cultural feminism (feminisme kebudayaan) mendukung pentingnya konsep2 tradisional feminin seperti memasak, mengurus keluarga, berdandan dsb. teori ini menyoroti bahwa identitas perempuan tidak harus bertentangan dengan tradisi atau stereotip gender. tokoh2nya adalah elaine showalter, angela mcrobbie, beverly keggs.

@@nikodemusyudhosulistyo8337 berarti teori ini cocok untuk penelitian sastra dalam jurusan Sastra Inggris kan yaa pak? baik saya sangat berterimakasih kepada yang mau balas pertanyaan-pertanyaan saya. Sehat selalu dan sukses selalu pak🙏

Nggak perlu sih. Semua fungsi itu tipikal.tinggal menyesuaikan 31 fungsi dengan jalan cerita/plot. Kalau sudah bersentuhan dengan unsur lain, seperti sejarah atau latar belakang makna simbol misalnya, bisa menggunakan structuralism atau semiotics.

Terimakasih atas masukannya. Kapan2 sya buat video lain untuk menjelaskan lebih baik. 🙏🏻🙏🏻

Silahkan. Senang bisa bermanfaat 🙏🏻😁