Видео

Mirip rumah gadang .Sumatra ya mas.tapi juga mirip lumbung padi kuno ya

Asal usul dukuh maksuman desa lembeyan wetan magetan Pada zaman dahulu hutan belantara dibabad oleh mbah maksum Sehingga disebut dukuh maksuman Setelah itu beliau dimakamkan dibarat masjid Kemudian disekitar makam mbah maksum adalah makam masyarakat😊

Kui dukuh ngresik desa ngrogung...sekodok uduk kui mas...sekodok iseh etan adoh...

saya suka byk tafsir, slm ini info yang sya dpt sindok menyelamatkan pewaris medang ke jawa timur

di sugihan pulung dulu da arca bang .skg gk tau masih ap ngk

Infonya kurang jelas.

lanjutkan mas kulik terus budaya2 Jawa dan leluhur2 kita agar selalu tersambung terus dgn anak keturunan/ trahnya

Bhre Kertabhumi /Dyah Raṇawijaya/ Girindrawardhana Dyah Ranawijaya/ Prabu Brawijaya (1474-1513) Bhre Kertabhumi= raja bawahan sehingga bukan nama orang Girindrawardhana = keturunan Girindra bukan nama orang Brawijaya = singkatan dari Bhatara Ranawijaya Kertabhumi= Kertosono Nganjuk Jatim

Lanjut mas sae..matur suwun

Jejak era Klasik memang tersebar di desa desa di kawasan Ponorogo. Dari kajian prasasti Ponorogo memiliki jejak kesejarahan lintas jaman. Dari prasasti Taji (Gelang Lor, Sukorejo) di tahun 901 Masehi era raja Balitung masa kerajaan Mataram. Lantas selama 129 tahun kawasan Ponorogo tak ada lagi dalam berita prasasti. Prasasti Pucangan yang menyebut penaklukan pada kerajaan hingga 3 kali pada kerajaan Wengker. Serta inskripsi watu lumbung tahun 1031 di balai penyelamatan benda cagar budaya Ponorogo. Kerajaan era raja Jaya Warsa melalui prasasti. Mrwak dan Sirah Keting. Yang sejalan dengan kerajaan Panjalu - Kadiri. Era Singasari dengan kerajaan Glang Glang ( Wurawan di Dolopo) dalam kajian prasasti Mula Manurung. Dan kembali nama Wengker dikenal sejarah di era Majapahit dengan beberapa prasasti dan karya sastra yang menyebut eksistensi Wengker. Prasasti terakhir adalah prasasti Condrogeni, pudak.

Jejak era Klasik memang tersebar di desa desa di kawasan Ponorogo. Dari kajian prasasti Ponorogo memiliki jejak kesejarahan lintas jaman. Dari prasasti Taji (Gelang Lor, Sukorejo) di tahun 901 Masehi era raja Balitung masa kerajaan Mataram. Lantas selama 129 tahun kawasan Ponorogo tak ada lagi dalam berita prasasti. Prasasti Pucangan yang menyebut penaklukan pada kerajaan hingga 3 kali pada kerajaan Wengker. Serta inskripsi watu lumbung tahun 1031 di balai penyelamatan benda cagar budaya Ponorogo. Kerajaan era raja Jaya Warsa melalui prasasti. Mrwak dan Sirah Keting. Yang sejalan dengan kerajaan Panjalu - Kadiri. Era Singasari dengan kerajaan Glang Glang ( Wurawan di Dolopo) dalam kajian prasasti Mula Manurung. Dan kembali nama Wengker dikenal sejarah di era Majapahit dengan beberapa prasasti dan karya sastra yang menyebut eksistensi Wengker. Prasasti terakhir adalah prasasti Condrogeni, pudak.

Nyoting lemah

Palang Rono Digdo yang berasal dari Surakarta, yang dikisahkan sebagai anak, dan dalam versi lain adalah keponakan, dari Mbah Doblang. Perjalanannya sampai ke desa ini merujuk tradisi tutur adalah dalam rangka mencari orang tuanya. Penyebutan nama palang ini menarik perhatian karena jabatan palang telah dikenal sebagai salah satu istilah kepemimpinan desa dimancanegara timur sejak masa Mataram islam dan baru dihapus oleh belanda bersamaan dengan berakhirnya sistem tanam paksa pada tahun 1870. Ini ditunjang informasi dari arsip pemerintah Kolonial belanda tahun 1830, yang menyebut istilah palang dan bekel untuk pemimpin desa di Wedono Tulung Kabupaten Sumoroto. Dimana makam Palang Rono Digdo Dimana makam ? Mbah Doblang

Watu lumpang DESA Sedarat Kecamatan Balong Ponorogo Watu lumpang DESA Sumberejo Kecamatan Balong Ponorogo Watu Poko DESA Poko Kecamatan Jambon Ponorogo Watu lumpang DESA Sendang Kecamatan Jambon Ponorogo Watu lumpang DESA Karangpatihan Kecamatan Balong Ponorogo Watu lumpang DESA Ngumpul Kecamatan Balong Ponorogo Watu lumpang DESA Nglumpang Kecamatan Mlarak Ponorogo Watu lumpang DESA Setono Kecamatan JenanganPonorogo Watu lumpang DESA Sampung Kecamatan Sampung Ponorogo Watu lumpang DESA Kunti Kecamatan Sampung Ponorogo Watu lumpang DESA Pagerukir Kecamatan Sampung Ponorogo Watu lumpang DESA Biting Kecamatan Badegan Ponorogo Watu Lumpang desa Jomblang Watu lumpang desa ngabehan

Makam prajurit. Makanya 3

Di Ngumpul Balong Ponorogo ada

Yosep Priyangga Mukti alumni smpn 1 Ponorogo 2011 Yosep Priyangga Mukti alumni sman 3 Ponorogo 2014

Yosep Priyangga Mukti alumni smpn 1 Ponorogo 2011 Yosep Priyangga Mukti alumni sman 3 Ponorogo 2014

Sekarang arcanya dmna, Mas

Bhre Tumapel berputera laki-laki bertempat di Wengker memperisteri bhre Matahun, berputera lagi bhre Paguhan ; pada seorang isteri selir mendapat putera bhre jagaraga, diperisteri oleh bhra Paramesywara tidak berputera ; lagi bernama bhre Pajang, diperisteri oleh bhre Paguhan tetapi diuga tidak berputera; bhre Keling memperisteri bhre Kembang djenar. Daha = kediri. Wengker = Ponorogo, Pacitan, Magetan, Madiun. Matahun = Bojonegoro. Paguhan = . Pajang = Jawa tengah. Kembang Jenar = ? Keling =Kediri.

Bhre Tumapel berputera laki-laki bertempat di Wengker memperisteri bhre Matahun, berputera lagi bhre Paguhan ; pada seorang isteri selir mendapat putera bhre jagaraga, diperisteri oleh bhra Paramesywara tidak berputera ; lagi bernama bhre Pajang, diperisteri oleh bhre Paguhan tetapi diuga tidak berputera; bhre Keling memperisteri bhre Kembang djenar. Daha = kediri. Wengker = Ponorogo, Pacitan, Magetan, Madiun. Matahun = Bojonegoro. Paguhan = . Pajang = Jawa tengah. Kembang Jenar = ? Keling =Kediri.

Lebih mirip papan reklame

Bhre Tumapel berputera laki-laki bertempat di Wengker memperisteri bhre Matahun, berputera lagi bhre Paguhan ; pada seorang isteri selir mendapat putera bhre jagaraga, diperisteri oleh bhra Paramesywara tidak berputera ; lagi bernama bhre Pajang, diperisteri oleh bhre Paguhan tetapi diuga tidak berputera; bhre Keling memperisteri bhre Kembang djenar. Daha = kediri. Wengker = Ponorogo, Pacitan, Magetan, Madiun. Matahun = Bojonegoro. Paguhan = . Pajang = Jawa tengah. Kembang Jenar = ? Keling =Kediri.

Hadir nyimak bosku dari kawan baru

Bhre Kertabhumi /Dyah Raṇawijaya/ Girindrawardhana Dyah Ranawijaya/ Prabu Brawijaya → Bondan Kejawen Ki Ageng Tarub 2 → Ki Ageng Pamanahan → Panembahan Senopati → Mas Jolang Sultan Hanyakrawati → Mas Rangsang Sultan Agung Bhre Kertabhumi /Dyah Raṇawijaya/ Girindrawardhana Dyah Ranawijaya/ Prabu Brawijaya → Bondan Kejawen Ki Ageng Tarub 2 → Ki Ageng Pamanahan → Panembahan Senopati → Joyonegoro Slahung Ponorogo → Hasan Buntoro Bugel Kesambi Ngloning. Bhre Kertabhumi /Dyah Raṇawijaya/ Girindrawardhana Dyah Ranawijaya/ Prabu Brawijaya → Bondan Kejawen Ki Ageng Tarub 2 → Ki Ageng Pamanahan → Panembahan Senopati → Pringgoloyo Semanding kauman Ponorogo → Raden Tosono Tosanan Kauman Ponorogo Cucu Panembahan senopati : Mas Rangsang Sultan Agung, Hasan Buntoro Bugel Kesambi Ngloning, Raden Tosono Tosanan Kauman Ponorogo.

Bhre Kertabhumi /Dyah Raṇawijaya/ Girindrawardhana Dyah Ranawijaya/ Prabu Brawijaya → Bondan Kejawen Ki Ageng Tarub 2 → Ki Ageng Pamanahan → Panembahan Senopati → Mas Jolang Sultan Hanyakrawati → Mas Rangsang Sultan Agung Bhre Kertabhumi /Dyah Raṇawijaya/ Girindrawardhana Dyah Ranawijaya/ Prabu Brawijaya → Bondan Kejawen Ki Ageng Tarub 2 → Ki Ageng Pamanahan → Panembahan Senopati → Joyonegoro Slahung Ponorogo → Hasan Buntoro Bugel Kesambi Ngloning. Bhre Kertabhumi /Dyah Raṇawijaya/ Girindrawardhana Dyah Ranawijaya/ Prabu Brawijaya → Bondan Kejawen Ki Ageng Tarub 2 → Ki Ageng Pamanahan → Panembahan Senopati → Pringgoloyo Semanding kauman Ponorogo → Raden Tosono Tosanan Kauman Ponorogo Cucu Panembahan senopati : Mas Rangsang Sultan Agung, Hasan Buntoro Bugel Kesambi Ngloning, Raden Tosono Tosanan Kauman Ponorogo.

gajah para, gajah pagon, gajah biru, gajah enggon, gajah manguri, gajah mada. semua non muslim, semua orang jawa Yang bilang gajah mada muslim itu gak mikir

Ronoredjo bin Jodrono Lurah Sabet bin Ronomedjo lahir di Sabet Sumberejo Balong Ponorogo. Menikah dengan Mbah Toimah. Tinggal di Sabet Sumberejo Balong Ponorogo. Memiliki 7 anak yaitu : Katemi binti Ronoredjo bin Lurah Sabet Jodrono bin Ronomedjo, Ladimin bin Ronoredjo bin Lurah Sabet Jodrono bin Ronomedjo, Parman bin Ronoredjo bin Lurah Sabet Jodrono bin Ronomedjo, Parti binti Ronoredjo bin Lurah Sabet Jodrono bin Ronomedjo, Parno bin Ronoredjo bin Lurah Sabet Jodrono bin Ronomedjo, Partun binti Ronoredjo bin Lurah Sabet Jodrono bin Ronomedjo. Wafat wafat 1982 Dimakamkan di Sumberejo Balong Ponorogo.

Mbah Kasinah binti Soikromo lahir pada abad ke 19. Nama suaminya adalah Mbah Dipo dari Desa Dadapan. Memiliki 7 orang anak: Podrono Gendut, Mbah Maniah Kompreng, Sikum, Wati, Mbah Loniah, Tukiman, Mbah Katirah Cikrak. Dimakamkan di selatan Balai Desa Janti Kecamatan Slahung Ponorogo.

Mbah Kadio bin Soikromo menikah dengan Mbah Sablah dari Bulu Kidul dan memiliki anak Mbah Daimin. Mbah Daimin bin Kadio bin Soikromo memiliki 3 orang anak yaitu Sitoarini, Sutini, Kusmadi. Mbah Kadio dimakamkan di selatan Balai Desa Janti Kecamatan Slahung. Mbah Daimin bin Kadio bin Soikromo dimakamkan di Desa Bulukidul Kecamatan Balong Ponorogo.

Mbah Kadio bin Soikromo menikah dengan Mbah Sablah dari Bulu Kidul dan memiliki anak Mbah Daimin. Mbah Daimin bin Kadio bin Soikromo memiliki 3 orang anak yaitu Sitoarini, Sutini, Kusmadi. Mbah Kadio dimakamkan di selatan Balai Desa Janti Kecamatan Slahung. Mbah Daimin bin Kadio bin Soikromo dimakamkan di Desa Bulukidul Kecamatan Balong Ponorogo.

Mbah Poncoredjo bin Tromedjo adalah anak kedua dari Tromedjo dan Mbah Tanem binti Merto Drono, istrinya bernama Mbah Mesinem. Memiliki 7 anak yaitu: Mbah Kasmi, Mbah Sopingi, Mbah Muradji, Mbah Yainem, Mbah Janiem, Mbah Saimah, Mbah Kami. Wafat setelah Indonesia merdeka. Dimakamkan di Banaran Blimbing Janti. Mbah Mesinem saudara kandung Mbah Sakat.

Mbah Poncoredjo bin Tromedjo adalah anak kedua dari Tromedjo dan Mbah Tanem binti Merto Drono, istrinya bernama Mbah Mesinem. Memiliki 7 anak yaitu: Mbah Kasmi, Mbah Sopingi, Mbah Muradji, Mbah Yainem, Mbah Janiem, Mbah Saimah, Mbah Kami. Wafat setelah Indonesia merdeka. Dimakamkan di Banaran Blimbing Janti. Mbah Mesinem saudara kandung Mbah Sakat.

Mbah Poncoredjo bin Tromedjo adalah anak kedua dari Tromedjo dan Mbah Tanem binti Merto Drono, istrinya bernama Mbah Mesinem. Memiliki 7 anak yaitu: Mbah Kasmi, Mbah Sopingi, Mbah Muradji, Mbah Yainem, Mbah Janiem, Mbah Saimah, Mbah Kami. Wafat setelah Indonesia merdeka. Dimakamkan di Banaran Blimbing Janti. Mbah Mesinem saudara kandung Mbah Sakat.

Mbah Sonto Medjo lahir pada abad ke 19. Tinggal di Krajan Desa Jonggol Jambon Ponorogo. Memiliki anak : Mbah Waginah binti Sonto Medjo, Mbah Wagiah binti Sonto Medjo, Mbah Kleyeng bin Sonto Medjo. Wafat pada abad ke 20. Dimakamkan di Tpu Jonggol. Mbah Saman Jugak bin Kleyeng bin Sonto Medjo (1924) masih sempat bertemu dengan Mbah Sonto Medjo. Kini rumah beliau didiami mbah Ladio. Mbah Iro Medjo Lahir pada abad ke 19. Beliau tinggal di Desa Jonggol Jambon Ponorogo. menjadi lurah Jonggol sampai tahun 1945 masehi. Mbah Iro Medjo memiliki 3 istri yaitu : Waginah binti Sonto Medjo, Usreg, dan Gembleh. Beliau juga memiliki 12 anak yaitu : Gundeg, Diran tole, Jogo Boyo Karjan, Maniah Gondok, Nding, Kamituwo Min Kromo Miharjo, Redjo, Sakat, Maridjan, Yem, Lik, Yahyo. Dari istri pertama memiliki 11 anak, istri kedua tidak memiliki anak, istri ketiga Mbah Gembleh hanya memiliki 1 anak yaitu Mbah Yahyo. Mbah Iro Medjo Menjadi lurah Jonggol ke 13 menggantikan lurah Suroredjo. Kemudian pada 1945 beliau digantikan oleh Mbah Jokromo, Mbah Jokromo menjadi lurah Jonggol selama 7 bulan. Saat Mbah Iro Medjo menjadi lurah, yang menjadi Carik adalah Mbah Donomiharjo. Kamituwonya adalah Mbah Jais dan Mbah Minkromomiharjo bin Iro Medjo. Mbah Iro medjo adalah menantu Mbah Sonto Medjo. Mbah Iro Medjo wafat pada abad 20 Masehi di usia 130 tahun, saat itu lurah Desa Jonggol adalah Donomiharjo yang menggantikan lurah Jokromo. Dimakamkan di TPU Desa Jonggol Jambon.

Panji Tohjaya menggantikan djadi radja di Tumapel. Adalah anak sang Anusapati, bernama Rangga Wuni, kemenakan dari panji Tohjaya. juga Mahisa Wong Ateleng, saudara panji Toh- jaya, dari satu ayah lain ibu, mempunjai anak bernama Mahisa Campaka, kemenakan dari panji Tohyaya. Ketika panji Tohjaya ditahbiskan, dihadap oleh para menteri semua, terutama pranaraja. Rangga Wuni dan Kebo Campaka djuga menghadap. Berkata Tohyaya: ,,Hai, para menteri semua, terutama pranaraja, lihatlah ini kemenakan saya, alangkah bagusnja rupanja dan sikapnya Bagaimana rupa musuhku dilain daerah? Mahisa Campaka dan Kebo Campaka adalah orang yang sama.

Kernudian Bhre Tumapel djadi radja. Bhre Paguhan membunuh orang Tidunggalating, hal ini dikabarkan ke Majapahit. Dimana lokasi ? Tidunggalating . Lalu terdjadi gempa bumi, tahun saka paksa - gaganahut wulan, 1362. Bhre Paguhan wafat di Canggu/ Surabaya. Bhra Hyang wafat dicandikan di Puri. Puri = kecamatan Puri Mojokerto atau rumah raja. Bhre Jagaraga wafat. Raja bawahan di jagaraga, lokasi jagaraga ? Bhre Kabalan wafat ditjandikan di Sumengka dimana sudah ada seorang jang ditjandikan. 'Bhre Pajang wafat bersamaan ditlandikan di Sabyantara. Lokasi ? Sabyantara

Kernudian Bhre Tumapel djadi radja. Bhre Paguhan membunuh orang Tidunggalating, hal ini dikabarkan ke Majapahit. Dimana lokasi ? Tidunggalating . Lalu terdjadi gempa bumi, tahun saka paksa - gaganahut wulan, 1362. Bhre Paguhan wafat di Canggu/ Surabaya. Bhra Hyang wafat dicandikan di Puri. Puri = kecamatan Puri Mojokerto atau rumah raja. Bhre Jagaraga wafat. Raja bawahan di jagaraga, lokasi jagaraga ? Bhre Kabalan wafat ditjandikan di Sumengka dimana sudah ada seorang jang ditjandikan. 'Bhre Pajang wafat bersamaan ditlandikan di Sabyantara. Lokasi ? Sabyantara

Bhre Pamotan djadi radja di Keling, Kahuripan, gelarnja sri Rajasawardhana. Sang Sinagara wafat, ditjandikan di Sepang ditahun Qaka Wisaya - kuda - nahut - wong, 1375. Keling = Kediri. Kahuripan = Surabaya. Rajasawardhana= keturunan Rajasa. Sinagara= termakan oleh laut. Lokasi Sepang ?

Selama 3 tahun lamanja tak ada yang djadi radja. Kemudian Bhre Wengker jadi radja, bergelar bhra Hyang Purwawishesa, dalam tahun saka brahmana - saptagnyanahut , wulan, 1378. Bhre Wengker= raja bawahan di Wengker. Lokasi = Madiun, Ponorogo, Pacitan, Magetan.

Bhre Pandan Salas djadi radja di Tumapel, tahun saka brahmana - naga - kaya - tunggal, 1388. djadi radja 2 tahun. Lalu pergi dari istana Putera2 dari sang Sinagara yaitu: bhre Koripan, bhre Mataram, bhre Pamotan, dan yang bungsu bhre Kertabhumi. Adalah paman mereka sang radja tersebut wafat di istina dalam tahun saka sunya yuganing - - wong, 1400 Tumapel= Malang Jatim, Koripan = Surabaya, Mataram ?, Pamotan Malang Jawa Timur, Kertabhumi= Kertosono Nganjuk.

Pergilah jang disuruh menundukkan Kembar, membawa apa jang dikatakan Kembar. Gajah Mada berdiam diri, dengan segera Sadeng telah dikepung. Tuan Wuruyu, pangeran dari Pamelekahan, kalau memukulkan tjemetinja, terdengar dilangit. Terkedjut orang Majapahit. Segera setelah itu baginda datang sendiri mengalahkan Sadeng. Berselisih 3 tahun diantara peristiwa Tanca dan peristiwa Sadeng dalam tahun 1253. Lokasi Sadeng ? lokasi Pamelekahan ?

Pergilah jang disuruh menundukkan Kembar, membawa apa jang dikatakan Kembar. Gajah Mada berdiam diri, dengan segera Sadeng telah dikepung. Tuan Wuruyu, pangeran dari Pamelekahan, kalau memukulkan tjemetinja, terdengar dilangit. Terkedjut orang Majapahit. Segera setelah itu baginda datang sendiri mengalahkan Sadeng. Berselisih 3 tahun diantara peristiwa Tanca dan peristiwa Sadeng dalam tahun 1253. Lokasi Sadeng ? lokasi Pamelekahan ?

wajar ken arok seperti itu, karena ken arok itu hidup dalam kemiskinan dan rakyatnya miskin. ken arok merampok untuk dibagi pada fakir miskin, tujuan ken arok adalah pemerataan kesejahteraan bukan pertumbuhan ekonomi. maka ken arok itu merampok dan sedekah. ken arok membunuh tunggul ametung karena tunggul ametung tak mampu untuk menyejahterakan rakyat

wajar ken arok seperti itu, karena ken arok itu hidup dalam kemiskinan dan rakyatnya miskin. ken arok merampok untuk dibagi pada fakir miskin, tujuan ken arok adalah pemerataan kesejahteraan bukan pertumbuhan ekonomi. maka ken arok itu merampok dan sedekah. ken arok membunuh tunggul ametung karena tunggul ametung tak mampu untuk menyejahterakan rakyat

Leh ngarani mbiyen jarene yo ge sembahyang ngnue...bata ne gedi"...elengku mbyen enek reco ne kebo opo pye lali...cilikan ku mbyen dolnan ng knu..soal e omh ku mbyen lor e kono hhhh...okeh ompak nk glem golek i ng sawah"

kidol omahku lo pehh ,mantapp bosku

Wong kene ngarani watu krapyak mas

Ikut menonton bersih bersih. Salam santun mas dari ringin putih sampung

Niku wonten pak suntoro to 😂😂